PIDATO WISUDA
ijk
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang terhormat :
Bapak Rektor UIN Suska Riau
Bapak Pembantu Rektor I, II, III UIN Suska Riau
Bapak Dekan Fakultas se UIN Suska Riau
Bapak Pembantu Dekan I, II, III Fakultas se UIN Suska Riau
Bapak dan Ibu Dosen UIN Suska Riau
Para Orang Tua Wisudawan dan Wisudawati UIN Suska Riau
Para Wisudawan dan Wisudawati angkatan ke XXXVI
Para Undangan, Hadirin wal hadirat rahimakumullah.
Alhamdulillahirabbil ‘alamin segala puji bagi Allah, Tuhan Sang Pencipta alam, Sang Pemilik Segala Kekuatan dan Sang Pengatur Segala Urusan. Berkat rahmat-Nyalah sehingga kita dapat hadir bersama-sama di acara wisuda angkatan ke XXXVI tahun 2009 mahasiswa UIN Suska Riau ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada tauladan umat, pemimpin umat, penebar rahmat dan pemberi syafaat, yakni nabi Muhammad Saw, belau adalah satu-satunya tokoh yang berhasil mengubah peradaban dunia dari peradaban yang berafiliasi kepada berhala menjadi peradaban yang bersandarkan ilahiah. Muhammad Saw., adalah seorang Rasul Allah yang diturunkan kepadanya sebuah kitab yang mampu menghidupkan jiwa dan menenteramkan hati. Dengan izin Allah, Kitab ini mampu mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya; yaitu jalan Dzat yang Maha Perkasa lagi Terpuji. Siapa yang berkata dengan menggunakannya, pasti akan terpercaya. Siapa saja yang mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa saja yang memutuskan hukum dengannya, pasti akan adil, dan siapa yang mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus, itulah kitab Al-Qur’an yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Semoga kita temasuk orang-orang yang manjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan selalu berada dalam barisan Islam serta berjuang demi tegaknya kemuliaan Islam dan kaum Muslimin.
Bapak Rektor, hadirin wal hadirat rahimakumullah…
Sungguh hari ini benar-benar hari yang sangat membahagiakan, karena pada hari ini adalah hari kami diwisuda sebagai seorang sarjana. Hari ini akan menjadi sejarah yang sangat berharga dan luar biasa bagi kami, karena di tengah masih banyaknya orang yang tidak mampu mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan masih banyaknya orang yang belum bahkan tidak mampu menyelesaikan kuliahnya, tapi justru kami pada hari ini telah berhasil menyelesaikan kuliah dan meraih gelar sarjana sesuai dengan bidang ilmu dan keahlian masing-masing. Tentu bukan itu saja, tapi yang terpenting adalah kami telah mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa.
Atas semua itu, Kami wisudawan dan wisudawati, sebagai lulusan UIN Suska Riau, rasanya ingin sekali memberikan kontribusi positif terhadap kampus yang kita cintai ini, dengan menghidupkan kembali tradisi-tradisi keilmuan dan keislaman. Namun apa daya, kami tidak mempunyai wewenang, dan kemampuan kami sangat terbatas.
Oleh karena itu, kepada bapak Rektor dan seluruh civitas akademika UIN Suska Riau, kami menaruh harapan agar dapat membangkitkan kembali tradisi keilmuan di kampus yang kita cintai ini. Yaitu tradisi keilmuan sebagaimana yang terdapat dalam tradisi keilmuan scientific Islam, yang dulu pernah dimiliki oleh peradaban agama yang agung ini.
Sebab kita melihat bahwa kekurangan dan ketimpangan kita dengan masalah keilmuan membuat kita menemukan berbagai macam kebobrokan, kelemahan dan ketidak berdayaan yang betul-betul naïf dan merendahkan umat Islam. Jaringan Islam Liberal, Pluralisme agama, emansipasi wanita yang kebablasan, yang pada akhirnya menghantam akidah Islam, menepis ekonomi Islam menolak syariat Islam, dan tradisi-tradisi keislaman lainnya. Yang pada gilirannya mau tidak mau harus diakui bahwa itu semua merupakan akibat dari kelemahan dan kebobrokan kualitas ilmu yang dimiliki oleh sarjana Islam serta kurangnya kepedulian kita terhadap tradisi-tradisi keislaman.
Saya membayangkan, jika sekiranya wisudawan dan wisudawati pada hari ini yang jumlahnya 352 orang, peduli dengan hal itu, maka saya yakin dan percaya bahwa tidak akan ada lagi suara-suara yang gonjang-ganjing tentang agama Islam.
Bapak Rektor, hadirin walhadirat rahimakumullah
Kami juga mengusulkan, agar di kampus kita ini diajarkan juga kitab-kitab turats (kitab-kitab khazanah) agar tidak terputus benang merah intelektual antara calon-calon ilmuan dengan ulama-ulama intelektual Islam terhaduhulu. Seperti: Imam al-Ghazali, Ibnu Sina, al-Farabi, Ibnu ‘Arabi dan lain-lainnya. Bukankah pradaban itu tidak diukur dari bangunan yang kita bangun, patung yang kita buat, tapi peradaban diukur dari pencapaian otak dan hati.
Salah satu perbedaan penting peradaban Islam dengan peradaban non-Islam adalah peradaban Islam hampir tidak ditemuinya adanya arca-arca, patung-patung ataupun sesuatu yang seperti itu. Tetapi peradaban Islam adalah warisan kecemerlangan intelektual muslim yang dituangkan dalam berbagai bentuk kitab-kitab.
Bapak Rektor, hadirin walhadirat rahimakumullah
Mungkin yang terakhir kepada bapak Rektor. Pak Rektor, mohon maaf kami mengusulkan, bagaimana agar proyek pembangunan mesjid itu didahulukan dari proyek yang lain. Karena kami melihat signifikansi yang luar biasa dari keberadaan masjid, dan kehancuran yang luar biasa dari ketiadaan mesjid. Tanpa bapak-bapak dan ibu-ibu ketahui, banyak mahasiswa yang mengambil enteng masalah shalat, dan sebagian besar penyebabnya adalah karena ketiadaan mesjid. Insya Allah, dengan adanya mesjid, bukan hanya masalah shalat yang dapat diatasi tapi permasalahan akhlak pergaulan antara laki-laki dan perempuan juga bisa semakin direda.
Itulah yang dapat kami gambarkan, tetapi apa yang kami katakan barusan ini, tidak terlepas dari hasil didikan yang kami terima dari bapak-bapak dan ibu-ibu selama di kampus. kami tidak akan bisa berpikir tentang pentingnya keilmuan Islam, tentang pentingnya kedudukan masjid, tentang pentingnya akhlak yang mulia, kalau bapak-bapak dan ibu-ibu tidak membimbing kami.
Oleh karena itu, terima kasih kepada bapak Rektor yang telah memberikan ilmu-ilmu kepada kami, yang telah memberikan pelayanan dan kemudahan serta mengantarkan kami ke tingkat sarjana. Juga kepada bapak dan ibu dosen, juga kepada kawan-kawan handaitaulan yang namanya tidak dapat kami sebut satu persatu dan terkhusus kepada orang tua kami, ayahanda dan ibunda yang tersayang. Kami menyadari dan merasakan bahwa untaian doa di siang dan malam, di setiap selesai shalatmu, telah memberikan motivasi dan pengaruh yang luar biasa terhadap perjalanan hidup kami. Tiada yang mampu kami ucapkan dan persembahkan selain memohon kepada Allah Swt agar memasukkan ayahanda dan ibunda ke jannatunna’im.
Perlu diketahui bahwa di luar
Dalam benak masyarakat kita adalah motivator dan inisiator. Oleh karena itu, mari kita tunjukkan bahwa kita adalah lulusan terbaik UIN Suska Riau, dan mari kita tunjukkan bahwa we the best and we are the solution!
Akhirnya, selamat tinggal kampus yang tercinta, tempat kami menimbah ilmu. Kami selalu mendoakan semoga kampus ini kelak benar-benar menjadi pencetak intelektual muslim yang mampu memberikan pengaruh yang luar bisa terhadap dunia.
Demikianlah kata sambutan ini yang dapat saya sampaikan. Saya menyadari bahwa tidak semua wisudawan dan wisudawati dapat saya wakili. Namun, demikianlah kemampuan saya sebagai manusia yang amat faqir dan daif serta penuh dengan kekurangan dan ketidak mampuan. Oleh karena itu, tiada yang dapat saya ucapkan selain kata maaf beribu kali maaf.
Terima kasih atas segala perhatiannya mohon maaf atas segala kekuarangannya.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalalu ‘alaikum wr wb.
Moh. Ayyub Ahmad
Wisudawan ke XXXVI